Dari segi spesifikasi teknis, satu-satunya hal yang membedakan Phenom II X4 975 BE dari prosesor quad core terkencang AMD sebelumnya, Phenom II X4 970 BE, hanyalah faktor multiplier yang lebih tinggi 0,5. Perubahan multiplier itu menaikkan clock speed standar Phenom II X4 975 BE sehingga menjadi 100 MHz lebih tinggi daripada Phenom II X4 970 BE. Meskipun begitu, sebenarnya perbedaan ini terbilang sangat kecil karena Phenom II X4 970 BE sudah berjalan pada kecepatan tinggi (3.500 MHz, dibandingkan 3.600 MHz pada Phenom II X4 975 BE). Seberapa jauh peningkatan kinerja yang bisa diperoleh?
Dengan bermodal sebuah HSF custom, kami berhasil mendongkrak kecepatan Phenom II X4 975 BE hingga 4.3 GHz, hanya dengan menaikkan multiplier dan voltase dari 1.375v ke 1.475v atau sekitar 7 persen di atas default v-core. Jadi, selain Phenom II X4 975 BE versi standar, kami juga menjalankan pengujian pada Phenom II X4 975 BE yang ter-overclock ini.
Beberapa prosesor lain disertakan sebagai pembanding, yaitu Phenom II X6 1100T BE yang merupakan prosesor 6-core terkencang dari AMD, serta Phenom II X4 970 BE, pendahulu Phenom II X4 975 BE yang memiliki selisih kecepatan 100 MHz. Daftar lengkap hardware yang digunakan dalam pengujian dapat Anda lihat di bawah.
Hasil Pengujian
Blender 2.49b
Blender merupakan aplikasi “open source” untuk 3D-modelling. Kami menguji kinerja prosesor dalam merender objek 3D di aplikasi ini. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan semakin baik.
Dalam keadaan standar, kinerja Phenom II X4 975 BE hanya berbeda tipis dari pendahulunya, Phenom II X4 970 BE. Phenom II X6 1100T BE terlihat memimpin berkat jumlah core yang lebih banyak. Akan tetapi, begitu di-overclock ke 4.3 GHz, Phenom II X4 975 BE merebut posisi teratas dengan selisih 3 detik di depan prosesor 6-core tercepat dari AMD.
Cinebench 11.5
Cinebench merupakan aplikasi pengujian untuk mengukur kinerja hardware dalam merender sebuah scene 3D. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk skor. Semakin tinggi skor yang dihasilkan semakin baik.
Di pengujian dengan software yang mampu memanfaatkan setiap core ekstra dari CPU ini, Phenom II X6 1100T BE unggul mutlak dibandingkan dengan kedua Phenom X4 yang hanya memiliki empat buah core. Bahkan setelah di-overclock ke 4.3 GHz sekalipun, Phenom II X4 975 BE tetap tidak mampu mendekati perolehan skor Phenom II X6 1100T BE.
Excel 2010 – Montecarlo
Anda tentu tidak asing dengan aplikasi spreadsheet buatan Microsoft ini. Kami menguji kinerja prosesor dalam menjalankan “Monte Carlo Simulation Table” di Excel. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.
Mirip dengan hasil yang ditunjukkan oleh Cinebench, Phenom II X6 1100T BE mampu memimpin di pengujian ini berkat jumlah core yang 50% lebih banyak daripada Phenom II X4. Overclock ke 4.3 GHz menaikkan kinerja Phenom II X4 975 BE sekitar 10%.
FastStone PhotoResizer
FastStone PhotoResizer merupakan batch-tool untuk melakukan prosesing gambar seperti resizing, croping, rotating, dan lain-lain. Kami melakukan resize dari kumpulan gambar dengan format TIFF (66 files; 527 MB) ke format JPEG (Quality Level : 90) dengan resolusi gambar akhir sepanjang 600 pixel untuk sisi terpanjang. Proses resizing di aplikasi ini hanya menggunakan satu core (thread) prosesor. Oleh karena itu, prosesor dengan clock speed tinggi akan unggul di aplikasi ini. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan semakin baik.
Sesuai dugaan, urutan hasil pengujian sesuai dengan besaran clockspeed yang dimiliki tiap prosesor. Overclock Phenom II X4 975 BE ke 4.3 GHz menghasilkan kenaikan kinerja sekitar 18%. Dalam keadaan standar, Phenom II X4 975 BE hanya unggul sekitar 3% dibandingkan Phenom II X4 970 BE, pemegang predikat quad core CPU tercepat dari AMD sebelumnya.
MediaEspresso 6.0
Logo Intel Muncul Saat MediaEspresso Menggunakan Feature Intel Quick Sync
MediaEspresso 6.0 merupakan versi terbaru dari aplikasi transcoding video. Aplikasi ini mampu mengubah sebuah format video ke format video lainnya (seperti video format Blackberry, Apple iPhone, dan lain-lain). Salah satu kelebihan yang ditawarkannya adalah dukungan terhadap feature AMD (ATI) Stream dan NVIDIA CUDA. Pada versi terbaru, aplikasi ini mendukung Intel Quick Sync.
Kami menjalankan dua skenario dalam pengujian. Pertama, video materi dikonversi menjadi 720×480 dengan format MP4. Kedua, video yang sama diubah menjadi format standar untuk Blackberry (MP4, 480×360). Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan semakin baik.
- Video Source 1 : 1920×800; MPEG4; 2min 16sec
Kelihatannya, kinerja transcoding video bergantung pada skenario konversi yang Anda gunakan. Pada skenario pertama, Phenom II X6 1100T BE terlihat unggul jauh di depan Phenom II X4 975 BE. Sebaliknya, pada skenario kedua, Phenom II X4 975 BE mempimpin dengan selisih 3 detik atau sekitar 9% di atas Phenom II X6 1100T BE. Overclocking ke 4.3 GHz memperlebar selisih tersebut menjadi 7 detik atau sekitar 24%.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Phenom II X4 975 BE menawarkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan pendahulunya, Phenom II X4 970 BE. Meskipun demikian, peningkatan kinerja yang berkisar antara 2-5% tersebut terbilang terlalu kecil untuk bisa dirasakan dalam penggunaan sehari-hari. Selain faktor multiplier yang lebih tinggi 0,5, tidak ada perubahan lain yang dapat Anda jumpai pada prosesor ini.
Overclocking dapat menghasilkan peningkatan kinerja yang signifikan. Menurut pengalaman dengan sampel yang kami miliki, Phenom II X4 975 BE relatif mudah di-overclock. Dengan bermodalkan sistem air-cooling, kami berhasil mendongkrak kecepatan Phenom II X4 975 BE menjadi 4.300 MHz, dari kecepatan standar sebesar 3.600 MHz, hanya dengan menaikkan multiplier dan voltase. Itupun dalam jumlah yang masih berada pada batas aman: v-core cukup dinaikkan dari 1.375v ke 1.475, atau sekitar 7% saja. Mudah bukan?
Akan tetapi, Phenom II X4 970 BE juga memiliki multiplier yang tidak terkunci dan memiliki potensi overclocking yang sama dengan Phenom II X4 975 BE. Dengan demikian, satu-satunya faktor penentu yang dapat menjustifikasi pembelian Phenom II X4 975 BE adalah perbedaan harga. Sayangnya, menurut informasi yang kami dapatkan, Phenom II X4 975 BE akan dibanderol seharga US$ 200 atau sekitar Rp 1.800.000. Phenom II X4 970 BE saat ini dijual dengan kisaran harga Rp 1.650.000. Pertanyaannya kemudian, relakah Anda membayar Rp 150.000 lebih mahal untuk multiplier dan clockspeed yang (hanya sedikit) lebih tinggi?
Jangan lupakan pula bahwa Anda dapat membeli prosesor 6-core AMD Phenom II X6 1075T dengan harga yang sama dengan Phenom II X4 975 BE. Memang, Anda tidak akan mendapatkan unlockedmultiplier dan clockspeed tinggi, tetapi jumlah core ekstra tersebut (6 core, berbanding 4 core pada Phenom II X4 975 BE) akan sangat berguna di beberapa skenario, terutama pada aplikasi yang sensitif terhadap jumlah core/ thread yang tersedia.
Pada akhirnya, keputusan tetap berada di tangan Anda. Phenom II X4 975 BE tetaplah merupakan prosesor quad core tercepat yang dimiliki AMD. Jika Anda adalah seorang gamer yang tidak ingin direpotkan oleh urusan overclocking, Phenom II X4 975 BE akan memberikan kinerja tertinggi untuk platform AMD. Game adalah salah satu jenis aplikasi di mana Phenom II X4 975 BE dapat mengungguli seri Phenom II X6 karena belum banyak game yang mampu memanfaatkan lebih dari 4 core prosesor, setidaknya untuk saat ini.
Simak review prosesor AMD lainnya pada link di bawah ini:
- AMD Phenom II X6 1100T BE
- AMD Phenom II X6 1075T & Athlon II X4 645
- AMD Phenom II X6 1055T & Phenom II X6 1090T BE
Sumber: http://www.jagatreview.com
AMD Phenom™ II Processor Model Number and Feature Comparisons
For the latest performance benchmarks and detailed technical documentation of the AMD Phenom™ II processor, please visit
Benchmarks and Technical Documentation.
Sumber: http://www.amd.com