Powered By Blogger

Sabtu, 15 Maret 2014

Praktikum Anatomi Perkembangan Tumbuhan

LAPORAN
Praktikum Anatomi Perkembangan Tumbuhan
BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP DI DALAM SEL
&
BAGIAN-BAGIAN YANG TIDAK HIDUP DI DALAM SEL

Nama : Bani Nugraha
Nim : 1210702008
Tanggal Praktikum : 16 Maret 2011
Tanggal Pengumpulan : 23 Maret 2011

Description: logo-uin-sunan-gunung-djati-bandung _baru.jpg

JURUSAN BIOLOGI SAINS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SGD BANDUNG
2012
I.                  PENDAHULUAN
Tujuan

Melihat sel dengan bagian-bagian yang hidup
Mengenal benda-benda tidak hidup di dalam sel (misal, amilum, butir aleuron, dan kristal Ca-Oksalat)

Dasar Teori
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup.Ilmu yang mempelajari tentang sel adalah sitologi. Susunan sel yang teratur karena dihasilkan oleh adanya pembelahan sel yang teratur. namun sebagian besar tidak menunjukkan keteraturan melalui kelompok sel yang kompak dan yanng tidak kompak (renggang) sehingga terbentuk ruang antar sel akibat pemisahan dinding sel (sizogen) dan mungkin akibat dari beberapa sel yang larut (lisigen). Bentuk sel yang bebas, atau sel yang baru dibentuk dan terisolasi cenderung berbentuk bulatan, lalu karena adanya tekanan dari sel-sel yang lain maka bentuk sel mulai terdiferensiasi. Sel tumbuhan terdiri dari bagian yang hidup dan bagian yang mati. Bagian yang hidup adalah inti dan organel pada sitoplasma dan bagian yang mati adalah dinding sel dan benda-benda ergastik (Kusnadi, 2007).
Didalam sel terdapat bagian-bagian yang tidak hidup atau biasa disebut dengan istilah benda ergastik. Benda ergastik dibagi menjadi dua jenis, yaitu benda ergastik padat dan benda ergastik cair. Yang termasuk kedalam benda ergastik padat, yaitu amilum, aleuron, kristal Ca-Oksalat. Sedangkan yang termasuk kedalam benda ergastik cair, yaitu asam organik, karbohidrat, lemak, protein, zat penyamak, antosianin, alkaloid, minyak atsiri, dan terpentin. Amilum mempunyai rumus empiris (C6H10O5)n, berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat dibedakan menjadi leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan dan kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi. Aleuron ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya biji, yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah  hal ini akan terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat yang mengkristal yang disebut aleuron. Kristal yang terdapat  pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat (Kimball, 1983).
Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma dan daerah di dalam sel disebut sitoplasma. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua sel memiliki struktur disebut ribosom yang berfungsi dalam pembuatan protein yang akan digunakan sebagai katalisbanyak reaksi kimia dalam sel tersebut (Danarti, 1998).
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin) dan perlindungan, misalnya adanya Kristal Ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali (Priyandoko, 2004)

Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun (Wilkins, 1992)
II.               METODE

Alat dan Bahan
NO
ALAT
BAHAN
1
Pipet Tetes Kecil
Rhoe discolor (Sosongkokan)
2
Mikroskop
Spirogyra sp.
3
Cutter
Biji Ricinus communis (Jarak)
4
Kaca Penutup
Biji Zea mays (Jagung)
5
Kaca Objek
Tuber solanum tuberosum (Kentang)
6
Silet
Begonia sp.
7
Pipet Tetes Kecil


Prosedur KerjaText Box: Buat preparat dari masing-masing bahan
 

Amati bagian-bagian yang hidup dan tidak hidup pada sel dari masing bahan yang digunakan

 
Pada kentang diamati bentuk amilumnya

 
Pada biji jarak diamati bagian aleuronnya
 

Pada jagung diamati bagian amilum dan aleuronnya
 

Pada begonia diamati kristal yang terdapat pada sel korteks











          





III.           HASIL

Preparat Rhoe discolor (10x16)
Description: C:\Users\Nugraha\Documents\anggie\anpertum 2\roheo 16x10.jpg
                                                    
 






                          
                    Preparat Spyrogira (10x16)               
Description: C:\Users\Nugraha\Documents\anggie\anpertum 2\spirogyra 2.jpg                                                                                                   
 







                           Preparat Biji Ricinus communis (Jarak)
Description: C:\Users\Nugraha\Documents\anggie\anpertum 2\jarak melintang 10x10.jpg










Preparat Biji Zea mays (Jagung)
Description: C:\Users\Nugraha\Documents\anggie\anpertum 2\jagung mlintang 16.jpg







Preparat Tuber solanum tuberosum (Kentang)
Description: C:\Users\Nugraha\Documents\anggie\anpertum 2\kentang 10x.jpg                                                                         

 






Preparat   Begonia sp.
Description: C:\Users\Nugraha\Documents\anggie\anpertum 2\bgonia mlintg 16x.jpg                                                                                   

 










IV.            PEMBAHASAN

Tabel 1. Pengamatan Bagian Hidup Dalam Sel
Preparat
Bagian bagian yang hidup
Kloroplas
Stomata
Dinding sel
Rhoeo discolor
-
x
x
Spirogyra sp.
x
-
-

Tabel 2. Pengamatan Bagian Tak Hidup Dalam Sel
Preparat
Bagian bagian yang tak hidup
Amilum
Butir aleuron
Kristal Ca oksalat
Kentang
x
-
-
Begonia sp.
-
-
x
Zea mays
x
-
-
Jarak
-
x
-


V.               KESIMPULAN
Didalam sel tumbuan terdapat bagian-bagian yang hidup dan tidak hidup, bagian yang hidup disebut organel, dan  bagian yang tidak hidup disebut dengan ergastik. Pada praktikum ini terlihat sel – sel yang mempunyai inti sel, sitoplasma, stomata dan dinding sel. Semuanya ini termasuk ke dalam benda hidup dalam tumbuhan.


DAFTAR  PUSTAKA

Danarti.1998. Biologi Sel. Erlangga: Bandung
Kusnadi.2007.Biologi Umum. Piranti: Jakarta
Kimball, J. W. 1983. Biologi. Erlangga: Jakarta
Priyandoko.2004.Sitologi.UGM-Press: Yogyakarta
Wilkins, M. B. 1992. Fisiologi Tanaman. Bumi Angkasa: Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar